Sabtu, 10 November 2012

Wisata Banjarnegara, Dari Pegunungan Sampai Sungai

Apa yang terlintas di benak anda ketika mendengar tentang Banjarnegara. Pikiran anda pasti tak akan jauh-jauh dari dawet ayu dan Waduk Mrica. Ya, dua hal itulah yang menjadi icon dari Kabupaten yang berada di sisi tengah Provinsi Jawa Tengah tersebut. Wilayah kabupaten Banjarnegara cukup luas. Terdiri dari perbukitan serta dataran rendah di tepi sungai serayu. Membuat kabupaten ini dikaruniai potensi wisata yang cukup bagus. Potensi wisata itu tersebar dari tepi sungai serayu di Susukan hingga di puncak pegunungan yaitu Dieng. Selain dua hal yang telah disebutkan di depan, Banjarnegara memiliki berbagai macam produk wisata lainnya. Dari yang natural (alam), sosial budaya, hingga yang man made atau buatan manusia. Ketiganya menjadi kolaborasi unik yang menjadi wajah dari wisata Banjarnegara. Yang tidak dimiliki Banjarnegara hanya pantai. Seperti yang dikatakan Pak Bambang Sugiarto, S.Pd, M.Pd selaku sekretaris Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Banjarnegara, “mungkin yang tidak dimiliki oleh Banjar cuma pantai ya”, ujarnya.
Wisata alam yang menjadi unggulan dan paling berpotensi di Banjarnegara ialah dataran tinggi Dieng. Mungkin banyak dari anda yang menyangka Dieng terletak di Wonosobo. Memang tidak salah, tapi sebagian wilayah dataran tinggi Dieng juga berada di Banjarnegara. Terletak sekitar 58 km dari pusat Kota Banjarnegara, kawasan ini dapat ditempuh sekitar 1 jam perjalanan menggunakan kendaraan bermotor. Dieng merupakan daerah yang kaya dengan peninggalan sejarah, peninggalan purbakala, serta pemandangan alam yang begitu mempesona. Udara yang masih sejuk menyegarkan siapa saja yang mengunjunginya. Dieng berada di ketinggian sekitar 2000 meter di atas permukaan laut. Memiliki hawa sejuk dengan suhu rata-rata 13-17 derajat celcius, bahkan pada bulan Juli sampai Agustus suhu udara bisa dibawah 0 derajat celcius. Sehingga terkadang pada bulan itu turun salju atau hujan es dengan ketebalan sampai 5 cm. Kawsn wisata di Dieng tersebar seluas 50 kilometer persegi. Kawasan dieng memiliki banyak obek wisata yang menarik untuk dikunjungi. Objek wisata utama di kawasan Dieng adalah kompleks candi Arjuna. Kompleks ini terdiri dari lima buah candi yang berderet dari utara ke selatan. Di tiap candi ini digambarkan dewa-dewa pendamping Siwa di tiap relungnya. Latar belakang kompleks Candi Arjuna begitu indah dengan dihiasi hamparan tubuhan dan langit biru. Kompleks candi di Dieng ialah peninggalan agama Hindu, karena dulunya kawasan Dieng merupakan bagian dari kerajaan Mataram Kuno. Candi-candi lain selain arjuna antara lain Candi Bima, Candi Gatotkaca, dan Candi Dwarawati. Candi Bima dibangun dengan arsitektur dengan arsitektur bergaya India. Di tiap tingkatan atap terdapat hiasan yang disebut “arca kudu”. Merupakan candi tertinggi dan terbesar dikawasan dataran tinggi Dieng sekaligus dianggap paling bertuah. Sementara candi Gatotkaca terletak di kaki bukit Pangonan. Memiliki kala yang khas berupa wajah raksas yang menyeringai tanpa rahang bawah, dan makara yang distilior menjadi ukiran sulur-sulur. Candi yang lain adalah candi Dwarawati yang terletak paing utar diantaraa candi-candi lain. Didirikan di atas bukit perahu. Candi ini mudah dikunjungi dalam perjann kembali dari Candi Bima. Selain kompleks candi, ada beberapa kawah yang memiliki karakteristik yang cukup unik. Salah satunya adalah kawah sikidang, yang terletak tak jauh dari kompleks candi arjuna. Kawah Sikidang memiliki karakteristik yang sangat unik karena lubang kepundannya bisa berpindah ke tempat lain seperti seekor kijang. Itulah mengapa dinamakan Sikidang. Kawah ini cukup aman dikunjungi dari jarak dekat atau bahkan dari bibir kawah sekalipun. Kawah lainnya ialah Sileri, air sari kawh ini berwarna putih susu seperti leri (air cucian beras), sehingga diberi nama sileri. Selain kedua kawah diatsas, adal lagi kawah Candradimuka. Kawah ini terjadi karena letusan gunung Pagerkandang dan menyebabkan tanah di sekitar lereng ginung merekah. Kawah ini dianggap bertuah sehingga setiap 1 Suro dipakai tempat prosesi ruwatan. Ada satu lagi objek wisata yang serupa dengan kawah, yaitu Sumur Jalatunda. Tempat ini merupakan kepundan gunung berapi yang meletus dan akhirnya menjadi sumur dengan kedalaman 100 meter. Obyek lain yang dapat dikunjungi adalah Telaga Merdada dan Telaga Balekambang. Merdada merupakan bekas kepundan yang berisi air, sekaigus telaga terluas di Dieng. Airnya sangt jernih dan warna birunya sangat mempesona. Sementara bagi anda yang hobi memancing, Telaga Baekambang adalah tempat yang wajib anda kunjungi. Disini terdapat berbagai macam jenis ikan air tawar. Telaga ini merupakn bekas letusan gunung Dieng beribu tahun lalu. Selain itu, ada pula museum Kaliasa yang baru diresmikan sekitar tahun lalu. “Museum kaliasa menyimpan banyak peninggalan purbakala yang sangat berharga”, kata Pak Bambang. Selain benda purbakala, museum ini juga menampilkan film dokumenter tentang sejarah Kabupaten Banjarnegara. Dataran Tinggi Dieng menjadi tujuan wisata yang menarik bagi banyak orang. Banyak wisatawan asing yang datng berkunjung ke Dieng karena terpesona dengan keindahan alamnya dan udara yang sejuk. Ada salah satu fenomena menarik yang terjadi di Dieng, yaitu adanya anak-anak yang berambut gimbal yang sering disebut “anak gembel dieng”. Anak ini dianggap sebagai titipan dewa sehingga orang tua diyakini belum mempunyai hak atas diri mereka sebelum melakukan proses ruwatan Wisata alam di Banjarnegara tak hanya Dieng saja. Bergeser sekitar 10 km dari pusat kota, ada lagi kekayan alam yang tak kalah mempesona dari Dieng, yaitu Curug Pitu. Kenapa dinamakan Curug Pitu, karena air terjun disini memiliki tujuh tingkatan, yang dalam bahasa jawa tujuh adalah pitu. Dengan sekitar 20 menit perjalanan, anda sudah sampai di tempat ini. Fasilitas yang tersedia di Curug Pitu antara lain gardu pandang, jalan setapak, bumi perkemahan dan panggung terbuka. Selain memiliki kekayaan alam yang sangat menakjubkan, Banjarnegara juga memiliki obyek wisata sosial budaya. Diantaranya tari-tarian, kerajinan, dan makanan khas. Tari-tarian asli Banjarnegara cukup banyak yang sudah digali dan dikembangkan. Seperti Tari Jepin dari Wanayasa, tari Aplang dari Kaliwungu, Mandiraja. Tari-tari ini dulunya monoton, tapi setelah dimodifikasi sedemikian rupa, tari-tarian ini memiliki nilai jual dan menarik untuk ditonton. Bahkan belum lama ini, tari Aplang dan Tari jepin diikutsertakan dalam Festival Kesenian Tradisional Tingkat Provinsi Jawa Tengah di Borobudur. Dan berhasil memperoleh beberapa penghargaan. Tari Jepin merebut juara 3 dan pengiringnya juara 1. Tari Aplang menggondol Juara 1, sementara kesenian lainnya yang diikutsertakan pula yaitu Kuda Lumping berhasil meraih Juara 1 dan 2. Selain itu pad 18 Oktober lalu Tari Aplang dan Tari Jepin mengikuti Pentas Seni Nusantara di Taman Mini Indonesia Indah. Selain kedua tari diatas, ditampilkan pula Tari Gambyong, Dalang Jemblung dan Tari Dawet Ayu. Dengan keberhasilan yang telah diraih diatas, kesenian tersebut bisa memilii nilai jual yang lebih tinggi. Dan bisa dikembangkan sebagi aset wisata yang berharga. Dengan kemasaan yang lebih baik maka akan menarik minat wisatawan untuk melihat kesenian tersebut. Kesenian lain selain tari ialah kerajinan Batik. Kerajinan Batik di Banjarnegara terletak di Kecamatan Susukan, tepatnya di Desa Gumelem. Mungkin tak banyak yang tahu mengenai kerajinan batik ini. Kerajinan batik Gumelem sedang dalam tahap perkembangan menjadi desa wisata. Kerajinan batik gumelem merupakan home industri dan merupakan binaan dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata. Batik gumelem masih menggunakan teknik tulis, belum menggunakan teknik cap. Sehingga mutu dan kualitasnya cukup terjamin. Jika anda ingin membeli batik dengan corak khas, mampirlah ke Gumelem. Produk sosial budaya yang lain adalah makanan khas. Yang paling khas dan dikenal orang banyak sudah pasti Dawet Ayu Banjarnegara. Minuman ini gampang sekali ditemukan di seluruh penjuru Banjarnegara. Dengan rasa yang khas dan hanya ada di Banjarnegara, minuman ini seolah menjadi trade mark dari Banjarnegara. Jenis makanan khas lainnya padahal masih banyak, seperti Jus jambu Merah, Salak Pondoh, Keripik Jamur, Carica, dan Purwaceng. Sentra produksi salak pondoh terdapat di kecamatan Madukara dan Kecamatan Sigaluh. Salak pondoh Banjarnegara kualitasnya sangat baik dan sudah diakui oleh banyak orang. Carica dan Purwaceng adalah produk asli Dieng dan hanya ada di Dieng, tidak ada di tempat lain. Carica berbentuk manisan, bahan dasarnya adalah buah carica seperti papaya hanya lebih kecil, sebesar belimbing, biasanya dikemas dalam bentuk botol. Purwaceng merupakan obat untuk memulihkan dan memacu energi, hanya ada dan dijual di Dieng saja. Bahannya berasal dari tumbuhan alami, biasanya dibuat dalam bentuk serbuk. Minuman inimenjadi trade mark Dieng. Jika berkunjung ke Dieng tanpa membawa purwaceng sebagai oleh-oleh, nampaknya kurang afdol. Sementara untuk obyek wisata buatan manusia, Banjarnegara memiliki tiga obyek wisata. Yang pertama dan menjadi unggulan adalah Taman Rekreasi Margasatwa Serulingmas, lalu Waduk Mrica dan terakhir ialah Anglir Mendung. Taman Rekreasi Margasatwa Serulingmas terletak tak jauh dari kota Banjarnegara. Hanya 5 menit waktu yang dibutuhkan untuk mencapainya. Serulingmas berdiri sekitar tahun 1998, dan sudah sebelas tahun menjadi kebanggaan Banjarnegara. Serulingmas merupkan satu-satunya kebun binatang di Jawa Tengah yang memilik ijin resmi dari pemerintah. Tempat ini sudah masuk lembaga konservasi untuk pemberdayaan satwa langka. Serulingmas merupakan tempat rekreasi yang menarik denga aneka satwa antara lain Singa Afrika, Harimau Benggala, Buaya, Gajah, Orang Utan, Rusa , Kanguru serta berbagai jenis burung dan kera. Perpaduan harmonis flora dan fauna menjadikan tempat ini sebagai tempat rekreasi keluarga yang nyaman, sejuk dan dapat dijadikan sebagai sarana pendidikan. Terdapat pula jenis permainan anak, panggung terbuka, kolam renang dengan standard internasional serta fasilitas outbond. Tiap bulan, banyak pengunjung terutama dari luar daerah yang berwisata ke TRMS Serulingmas. 
Waduk Mrica merupakan waduk terpanjang di Asia Tenggara. Waduk ini membendung Sungai Serayu dan menjadi pembangkit listrik bagi Jawa dan mempunyai daya kapasitas tenag listrik mencapai 184, 5 Mega Watt. Obyek wisata waduk mrica menawarkan berbagai paket wisata air seperti berperahu mengelilingi waduk, olahraga dayung maupun memancing. Tersedia pula arena permainan anak, panggung terbuka, dan padang golf dengan 8 hole. Hany sayang, saat ini waduk seakan tak menarik lagi bagi sebagian besar masyarakat, sehingga waduk mrica lambat berkembang. Sementara Anglir Mendung terletak sekitar 18 km dari kota Banjarnegara. Daerah beriklim sejuk ini dikelilingi hutan lindung yang dapat dijadikan wisat m berburu dan cross country. Fasilitas yang tersedia antara lain kolam renang jernih dengan mata air asli pegunungan, taman bermain anak-anak, penginapan remaja, dan bumi perkemahan yang dapat menampung 200 tenda. Jalan menuju kawasan ini berkelok-kelok dengan keindahan panorama alam berupa bukit, sawah, sungai dan hutan. Selain produk alam, social budaya, dan buatan manusia, di Banjarnegara ada satu lagi obyek wisata yang disebut obyek wisata peminat khusus yaitu arung jeram di Sungai Serayu, yang dinamakan Serayu Adventure Indonesia. Berawal dari sekedar hobi, sekelompok anak muda yang sangat tertarik dengan dunia petualangan arung jeram, outbond dan camping akhirnya mencoba mengembangkan dan mengelolanya sebagai suatu usaha professional. 
Wisata olahraga arung jeram terletak di Sungai Serayu dan memebelah wilayah Kabupaten Banjarnegara sepanjang 12 km. Basecamp terdapat di Desa Singomerto, kecamatan Sigaluh. Biasanya start dimulai dari Desa Tunggoro, menuju ke Desa Singomerto. Tersedia berbagai peket jeram yang bervariasi tergantung dari jarak yang ditempuh. Fasilitas yang disediakan antara lain welcome drink, konsumsi, guide, sertifikat, asuransi dan perlengkapan arung jeram. Jeram Sungai Serayu memiliki tingkat kesulitan yang cukup tinggi. Grade kesulitan jeramnya mencapai 3+. Wisata Arung jeram sungai Serayu mendapat perhatian yang cukup baik dari wisatawan. Karena keunggulannya Serayu pernah didaulat oleh pemerintah sebagai lokasi Kejuaraan Arum Jeram Nasional pada tahun 1997 dan Kejuaraan Nasional pada tahun 2007. Dengan tingkat kesulitan yang dimiliki, Serayu berprestasi sebagai sebagai pemilik arus jeram terbaik diantara sungai-sungai yang ada di Jawa Tengah. Bahkan pada tahun 2010, Serayu menjadi tuan rumah dalam kejuaraan arung jeram tingkat dunia bertajuk Australiasian Champ 2010. Yang berlangsung pada April lalu. Semua produk wista diatas baru sebagian saja yang ada di banjarnegara. Masih banyak obyek wisata lain yang cukup potensial, namun belum dikembangkan secara maksimal. Untuk mendukungnya diperlukan komitmen dari semua pihak yang terlibat dalam dunia pariwisata. Itulah sebagian gambaran mengenai dunia pariwisata di kabupaten Banjarnegara. Bagi anda yang menyukai keindahan alam, bisa berkunjung ke Dieng atau Curug Pitu. Sementara penyuka kesenian bisa menjatuhkan pilihannya pada wisata kesenian seperti tarian dan batik. Untuk anda yang berjiwa petualang dan menginginkan pompaan adrenalin tingkat tinggi, jangan lewatkan Arung Jeram Sungai Serayu. So, enjoy it. sumber : http://wisata.kompasiana.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar